Penggunaan Algoritma Artificial Intelligence dalam sistem Psycho-CBT Pasangan Menikah atau Pra-nikah untuk Pencegahan dan Rehabilitasi Disharmoni dalam Keluarga
Keluarga harmoni merupakan lingkungan terbaik bagi individu dalam membentuk kepribadian yang sehat. Namun kualitas hubungan pasangan suami-istri yang buruk dapat menjadi penghalang dalam mewujudkan keluarga harmonis. Salah satu pemicu yakni kegagalan adaptasi dalam menghadapi konflik keluarga sehingga menimbulkan perselisihan atau perang dingin di dalam keluarga. Perselisihan yang menggebu-gebu maupun diam tanpa membicarakan solusi terkait permasalahan dapat mengakibatkan kestabilan mental pasangan terganggu. Menyikapi hal tersebut diperlukan bantuan psikolog agar masalah terselesaikan dan kualitas hidup keluarga yang sehat meningkat.
Namun masyarakat masih takut untuk meminta bantuan ke psikolog karena takut menyebar aib keluarga. Untuk mencegah dan mengatasi resiko disharmoni dalam keluarga diperlukan sistem psycho-CBT dalam mengukur kualitas hubungan pasangan menikah dan pra-nikah. Indeks yang diperhatikan dalam sistem ini adalah kepribadian dan komunikasi pasangan. Dengan kuisioner yang dibuat oleh psikolog (mitra Yayasan Psikolog KITA) dan penggunaan algoritma Support Vector Machine (SVM), Neural Network, dan Random Forest yang dibuat oleh mahasiswa dan dosen Fakultas Informatika diharapkan dapat memberikan luaran yang mendukung langkah dalam melakukan evaluasi kualitas hubungan pasangan tersebut secara efisien dan akurat.
Di lain sisi, kegiatan pengabdian masyarakat ini juga mendukung tujuan 03 program SDG (Sustainable Development Goals) di Indonesia, yakni memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia. Psikolog berperan dalam membantu pasien untuk mendiagnosis, mencegah, dan merehabilitasi gangguan mental pasien. Sedangkan, Dosen dan Mahasiswa dari Telkom University membuat prototype system untuk mempermudah menjangkau masyarakat yang membutuhkan konseling psikolog. Output dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk mendiagnosis dan mengevaluasi kualitas hubungan pasangan secara otomatis dan efisien. Dengan adanya system berbasis AI tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup keluarga dan individu masyarakat Indonesia khususnya di daerah Semarang.